M A K A L A H
MANAJEMEN BISNIS
“manajer dan
pengorganisasian:
antara stabilitas dan perubahan”
NAMA : GHIFARI . A.P. EFFENDI
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
FAKULTAS
ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
ADMINISTRASI
BISNIS
2012
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa atas rahmat dan karunianya sehingga kelompok dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “Manajer dan Pengorganisasian:
Antara Stabilitas dan Perubahan”.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen
pengasuh mata kuliah ini, yang
dengan setia dan sabar untuk membimbing dan mengarahkan penulis ,serta
teman-teman seangkatan dan semua pihak yang memberikan masukan sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan makalah ini.
Kelompok
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan untuk itu segala usul saran
dari semua pihak yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi menyempurnakan
makalah ini. Demikian makalah ini dibuat, semoga
bermanfaat bagi kita semua.
Kupang, 27 Oktober 2012
Kelompok
DAFTAR ISI
HALAMAN…………………………………………………………………......i
KATA
PENGANTAR.……………………………………………………….....ii
DAFTAR
ISI.…………………………………………………………………...iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………...2
1.3 Tujuan Penulisan…………………………………………………….2
1.4 Manfaat Penulisan…………………………………………………...2
1.5 Metode Penulisan…………………………………………………….2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Pengorganisasian:
Arti Dan Proses…………………………………..3
2.2. Pembagian
Pekerjaan………………………………………………..4
2.3. Pengorganisasian
Dan Struktur Organisasi………………………….6
2.4.
Departementalisasi…………………………………………………..7
BAB III PENUTUP
3.1.
Kesimpulan………………………………………………………….15
3.2.
Saran………………………………………………………………...15
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pengorganisasian
merupakan proses penempatan orang-orang dan sumber daya lainnya untuk melakukan
tugas – tugas dalam pencapaian tujuan dan menyangkut pembagian pekerjaan untuk
diselesaikan dan mengkoordinasikan hasil-hasilnya.
Pengorganisasian
adalah fungsi kedua dan dilakukan secara langsung dari dasar yang telah dibuat
oleh perencanaan yang baik. Pengorganisasian membagi siapa yang harus
melakukannya, mengidentifikasikan siapa yang harus memerintah dan mengadakan
hubungan – hubungan perkantoran untuk komunikasi. Pengorganisasian dilakukan untuk mencapai sasaran strategis dari sebuah
organisasi yangharus dimulai dengan beberapa tahap, salah satunya yaitu proses
mendesain organisasi. Pola hubungan spesifik dalam proses ini disebut struktur
organisasi.Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai
mekanisme-mekanisme formal dengan manaorganisasi
dikelola. Struktur organisasi menetapkan bagaimana tugas pekerjaan dibagi,
dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal (Robbins,1996:166). Struktur
organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap
hubungan-hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi
maupun orang-orangyang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggungjawab
yang berbeda-bedadalam suatu organisasi.Struktur
organisasi mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standardisasi,
koordinasi, sentralisasi atau
desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran (ukuran) satuankerja
(Handoko,2003:169). Teori mengatakan bahwa ada pengaruh dari struktur
organisasi terhadap kinerja karyawandi suatu perusahaan, tergantung pada bentuk
struktur organisasi yang dipakai perusahaantersebut.. Struktur organisasi
perusahaan cenderung berbeda. Struktur organisasi yang lazim digunakan adalah
struktur sederhana, birokrasi dan struktur matriks.Secara spesifik, struktur
hendaknya mengikuti strategi. Jika manajemen membuat suatuperubahan yang
penting dalam strategi organisasi, struktur akan perlu dimodifikasikan
untukmengakomodasikan dan mendukung perubahan ini (Chandler, dalam
Robbins:183). Bentuk struktur organisasi yang beraneka cenderung
mempengaruhi dimana tiap-tiapbentuk struktur organisasi mempunyai kekuatan dan
kelemahannya masing-masing.
B.
Tujuan Penulisan
a.
Tujuan umum
Tujuan
umum dari penulisan makalah ini yaitu meningkatkan pola pikir ilmiah mahasiswa
mengenai manajer dan pengorganisasian: antara
stabilitas dan perubahan,
sehingga lebih memahami tentang manajer dan
pengorganisasian: antara stabilitas dan perubahan secara lebih mendalam.
b.
Tujuan khusus
Tujuan
khusus dari makalah ini antara lain yaitu:
v Meningkatakan
pemahaman mahasiswa arti dan proses dari pengorganisasian
v Meningkatkan
pemahaman mahasiswa tentang pembagian
pekerjaan dalam suatu organisasi
v Meningkatkan
pemahaman mahasiswa tentang pengorganisasian dan struktur organisasi
v Meningkatkan
pemahaman mahasiswa tentang departementalisasi
C.
Rumusan Masalah
Adapun makalah ini dibuat dengan
rumusan masalah sebagai berikut:
a) Bagaimana arti dan proses dari pengorganisasian?
b) Bagaimana
pembagian pekerjaan dalam suatu organisasi?
c) Bagaimana pengorganisasian dan
struktur organisasi?
d) Bagaimana
departementalisasi baik dalam organisasi formal maupun informal?
D.
Manfaat Penulisan
a)
Untuk penulis
Makalah
ini dapat digunakan oleh penulis sebagai bahan balajar dan bahan presentasi
dalam proses perkuliahaan
b)
Untuk institusi
Makalah
ini dapat digunakan oleh institusi sebagai panduan kepada mahasiswa lain untuk
penulisan makalah atau karya tulis ilmia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengorganisasian: Arti Dan
Proses
Pengorganisasian (organizing)
merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan
organisasi, sumber daya-sumber daya yang memilikinya dan lingkungan yang
melingkupinya.
Pengorganisasian mempunyai
bermacam-macam pengertian. Istilah tersebut dapat di gunakan untuk menunjukan
hal-hal sebagai berikut :
a. Cara
manajemen merancang struktur formal untuk menggunakan yang paling efektif
sumber daya-sumber daya keuangan, phisik, bahan baku dan tenaga kerja organisasi.
b. Bagaimana
organisasi mengelompokan kegiatan-kegiatannya, dimana pengelompokan diikuti
dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang untuk mengawasi
anggota-anggota kelompok.
c. Hubungan-hubungan
antara fungsi-fungsi, jabatan-jabatan, tugas-tugas dan para karyawan.
d. Cara
para manajer membagi lebih lanjut tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam
depertemen mereka mendelegasikan wewenang yang diperlukan untuk mengerjakan
tugas tersebut.
Pengorganisasian
merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokan dan
mengatur serta tugas-tugas atau pekerjaan diantara para annggota organisasi,
agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien. Proses pengorganisasian
dapat ditunjukan dengan langkah prosedur berikut :
a) Pemerintah
seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi.
b) Pembagian
beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang secra logika dapat
dilaksankan oleh satu orang.
c) Mengkobinasikan
pekerjaan anggota perusahaan dalam cara yang logisdan efisien.
d) Penetapan
mekanisme untuk mengkooordinasikan pekerjaan anggota organisasi dalam satu
kesatuan yang harmonis.
e) Memonitor
efektivitas organisasi dan pengambilan langkah-langkah penyesuaian untuk
mempertahankan atau meningkatkan efektivitas.
2.2 Pembagian Pekerjaan
Banyak usaha dan
departemen-departemen dalam peruahaan yang dimulai dari kecil. Tetapi pada saat
beban kerja usaha berkembang, manajer memerlukan orang lain atau pegawai yang
menangani pekerjaan dan dibagikan kepada mereka. Manajer perlu mengelompokkan
peagwai-pegawai tersebut ke dalam departemen-departemen sesuai dengan
spesialisasi mereka.
1. Manfaat
spesialisasi pekerjaan
Manfaat spesialisasi
pekerjaan telah lama disadari. Produktivitas lebih besar yang dihasilkan dari
spesialisasi pekerjaan memberikan sumber daya yang diperlukan bagi kemanusiaan.
Menurut Adam Smith,
manfaat terbesar dari pembagian tenaga kerja adalah dalam pemilihan seluruh
pekerjaan menjadi pekerjaan-pekerjaan kecil, sederhana dan terpisah dimana
setiap karyawan dapat mengkhususkan diri dan produktivitas total dimultiplikasi
secara geometris.
2. Desain
Pekerjaan : Karakteristik Dan Penyederhanaan Kerja
Karakteristik
pekerjaan. J. Richard Hachman dan lain-lain,
memperluas pengamatan mereka diluar kedalaman dan cakupan pekerjaan dan
mengajukan lima dimensi pekerjaaan yaitu : variasi
keterampilan, identitas, signifikansi tugas, otonomi dan umpan balik.
hasil pengamatan
Hachman menunjukan bahwa pengertian tanggung jawab dan pemahaman hasil
pekerjaan akan memberikan kontribusi terhadap motivasi dan kepuasan pekerjaan.
Makin besar kadar Karakteristik kelima tugas dalam satu pekerjaan, makin besar
pula kemungkinan bahwa pegawai akan sangat termotivasi dan merasakan kepuasan
dalam melakukan pekerjaannya.
Penyederhanaan
kerja (work simplification). Penyederhanaan kerja
mengurangi kedalaman dan cakupan pekerjaan dan hal itu juga mempengaruhi hamper
seluruh karakteristik tugas. Variasi keterampilan, identitas tugas dan otonami
menyusut dengan tajam dan balikan sering kali diperkecil.
Hanya signifikansi
tugas yang tidak terpengaruh, karena hal ini mengacuh pada produk akhir dari
pekerjaan, bukan signifikansi tugas keryawan secara perorangan.
3. Keseimbangan
Kerja : Antara Spesialisasi, Kepuasan Kerja dan Produktivitas Penulis manajemen
modern sperti Argyris, Herzberg dan McGregor menghimbau perhatian atas masalah
yang ditimbulkan dari penyederhanaan pekerjaan, mereka mengemukakan apabila
pekerjaan sangat dispesialisasikan dan difragmentasikan, para karyawan aqkan
merasa bahwa tugas mereka monoton, tidak menyenangkan dan tidak memuaskan.
4. Pemekaran/perluasan
kerja dan pengayaan kerja
Karena pekerjaan yang
terspesialisasi mengakibatkan ketidakpuasan, bannyak upaya yang di lakukan oleh
para ahli untuk menemukan cara yang membuat pekerjaan rutin menjadi
menyenangkan. Upya tersebut digolongkan menjadi duakategori yaitu :
Pemekaran
pekerjaan (Job Enlargement). Pemekaran pekerjaan
menanggulangi ketidakpuasan dengan meningkatkan cakupan pekerjaan (job scope).
Dalam hal ini dikombinasikan berbagai fungsi kerja dari bidang horizontal unit
organisasi yang memberikan pegawai lebih banyak tugas.
Pemerkayaan
pekerjaan (Job Enlargement ). Pemerkayaan pekerjaan
berusaha menangani ketidakpuasaan dengan meningkatkan kedalaman pekerjaan ( Job
depth ). Aktivitas-aktivitas kerja secara vertikal dikombinasikan dalam satu
bentuk pekerjaan sehingga pegawai merasakan adanya otonomi pelaksanaan
pekerjaan yang lebih besar.
5. Desain
ulang (redesign) pekerjaan secara efektif
Hamper seluruh studi
mengemukakan bahwa program pemekaran dan pemerkayaan pekerjaan akan meningktkan
kepuasan pegawai, memperendah tingkat kemangkiran serta meningkatkan akurasi
dan kualitas hasil kerja. tetapi, dalam beberapa kasus terbukti bahwa program
tersebut tidak meningkatkan produktivitas.
Pemekaran pekerjaan dan
pemerkayaan pekerjaan pada dasarnya merupakan ancangan yang relatif masih baru
dalam perancangan ulang pekerjaan dan telah banyak ancangan yang digunakan
dalam merancang dan menerapkam program tersebut.
Biaya perancangan dan
penerapan program memperkayaan dan pemekaran pekerjaan boleh jadi mahal,
sehingga pimpinan harus menimbang untung rugi dengan seksama sebelum
menerapkannya.
2.3 Pengorganisasian dan struktur
organisasi
Dalam arti yang luas,
Pengorganisasian dapat dipandang sebagai proses penyesuaian struktur organisasi
dengan tujuan, sumber daya dan lingkungan.struktur organisasi dapat sebagai
susunan dan hubungan antar bagian-bagian komponen dan posisi dalam suatu
perusahaan.
a. Unsur-unsur
struktur organisasi
Dalam
menganalisis struktur organisasi dikaitkan dengan lima unsur sebagai berikut :
v Spesialisasi
aktivitas, mengacu pada spesifikasi tugas-tugas perorangan dan kelompok kerja
di seluruh organisasi pembagian kerja)
dan penyatuan tugas-tugas tersebut kedalam unit kerja (pendepartemenan)
v Standardisasi
aktivitas, merupakan prosedur yang digunakan organisasi untuk menjamin
kelayak-dugaan aktvitas-aktivitasnya. Menstandardisasi berarti menjadikan
seragam dan taat atas.
v Koordinasi
aktivitas, adalah prosedur yang mengintegrasikan fungsi-fungsi sub unit dalam
organisasi.
v Sentralisasi
dan desentralisasi pengambilan keputusan mengacu pada lokasi kekuasan (power)
pengambilan keputusan. Dalam struktur organisasi yang disentralisasi, keputusan
diambil pada tingkat tinggi atau oleh para manajer. Dalam struktur yang
didesentralisasi, daya pengambilan keputusan dibagi-bagi diantara orang-orang
pada tingkat manajemen menengah dan bawah.
v Ukuran
unit kerja mengacu pada jumlah pegawai dalam satu kelompok kerja.
b. Faktor
Penentu Struktur Organisasi
Ada
empat faktor yang berpengaruh pada struktur organisasi :
v Strategi dan struktur organisasi apabila
para penulis manajemen seperti Alfred D. Chandler menggunakan ungkapan
“struktur mengikuti strategi” yang mereka maksudkan adalah misi dan tujuan
menyeluruh suatu organisasi akan membantu menyusun rancang bangunnya.
v Teknologi sebagai faktor struktur.
Bentuk teknologi yang digunakan dalam organisasi tertentu untuk menghasilkan
produknya atau metode penawaran jasa juga mempengaruhi cara pengaturan
organisasi.
v Manusia sebagai faktor struktur :
orang-orang yang terlibat dalam aktivitas organisasi mempengaruhi strukturnya.
v Ukuran dan struktur.
Baik ukuran organisasi secara menyeluruh maupun ukuran sub-sub unitnya
mempengaruhi strukturnya. Organisasi yang lebih besar cenderung memiliki
spesialisasi aktivitas lebih besar dan prosedur lebih formal (standarisasi
lebih besar).
2.4 Depertementalisasi
Efisiensi arus kerja
bergantung pada keberhasilan pemanduan berbagai unit dalam organisasi.
Pembagian kerja dan kombinasi tugas-tugas yang logis seyogyanya mengarah pada
struktur departemen dan sub-unit yang logis.
Dampak yang jelas dari
reorganisasi adalah penghemat waktu dan upaya. Hal ini dengan sendirinya
bukanlah suatu penyelesaian yang kecil; salah satu manfaat yang diinginkan dari
proses reorganisasi adalah meningkatnya efisiensi
a. Bagan
Organisasi
Umumnya
struktur organisasi terlalu rumit untuk diterangkan secara verbal. Untuk
memperlihatkan struktur organisasi, para manajer biasanya menyusun suatu bagan
organisasi, yang menggambarkan diagram fungsi-fungsi, departemen atau jabatan
dalam organisasi dan menunjukkan hubungannya satu dengan yang lain. Unit-unit
organisasi yang terpisah biasanya digambarkan dalam bentuk kotak, yang
dikaitkan satu sama lain oleh garis-garis tebal yang menunjukkan garis komando
dan saluran komunikasi yang resmi.
Bagan
organisasi menggambarkan lima aspek struktur organisasi yang utama. Dalam
menggambarkan hal itu, bagan organisasi juga menyampaikan informasi tentang
unsur-unsur struktur :
1) Pembagian kerja (division of work).setiap
kotak mewakili tanggung jawab seseorang atau sub unit untuk bagian tertentu
dari beban kerja organisasi.
2) Manajer dan bawahan. Garis
tebal menunjukan garis komando (siapa melapor kepada siapa).
3) Jenis kerja yang dilaksanakan. Label
atau uraian kotak-kotak menunjukan tugas-tugas kerja organisasi atau
bidang-bidang tanggung jawab yang berbeda-beda.
4) Pengelompokan bagian-bagian kerja. Keseluruhan
bagan menunjukan dasar pembagian aktivitas organisasi misalnya atas dasar
fungsional atau wilayah.
5) Tingkat manajemen. Sebuah
bagan tidak hanya menunjukan manajer dan bawahan secara perorangan tetapi juga
hirarki pimpinan secara keseluruhan.
b. Struktur
Organisasi Formal : Beberapa Tipe
Beberapa
tipe struktur organisasi formal yaitu :
1.
Organisasi
Fungsional
Bentuk ini terutama
digunakan oleh perusahaan-perusahaan kecil yang menawarkan jajaran produk
terbatas, karena hal itu dapat mengefisienkan penggunaan sumber ddaya yang
dikhususkan. Kelebihan utama lainnya dari struktur fungsional adalah bahwa hal
itu mempermudah untuk memobilisasi dan mengalokasikanya ke tempat-tempat yang
diperlukan.
Adapun kelebihan dan
kelemahan dari struktur fungsional adalah sebagai berikut :
Kelebihannya:
1.
Seuasi dengan lingkungan yang stabil
2.
Menunjang pengembangan keahlian
3.
Member kesempatan bagi para spesialis
4.
Hanya memerlukan koordinasi minimal
5.
Hanya memerlukan ketrampilan antar
pribadi yang kecil
Kelemahannya
:
1. Dalam
organisasi yang besar, tanggapan lebih lambat diterima
2. Menyebabkan
terjadinya penyumbatan karena pelaksaan tugas yang sekuensial
3. Kurang
inovatif : memiliki prospektif sempit
4. Dapat
menimbulkan konflik mengenai prioritas produk
5. Berfokus
pada sub-sub tugas.
2.
Organisasi
produk/pasar
Suatu perusahaan dengan
organisasi produk atau pasar dapat mengikuti salah satu dari pola utama berikut
:
·
Dalam divisi yang berdasarkan produk,
tiap departemen bertanggungjawab atas suatu produk atau perangkat produk yang
berhubungan.
·
Divisi berdasarkan wilayah menghimpun
dalam sebuah departemen seluruh aktivitas yang dilaksanakan diwilayah tertentu
dimana unit yang bersangkutan melakukan bisnisnya.
·
Divisi berdasarkan pelanggan terjadi
apabila suatu divisi menjual hampir seluruh atau seluruh produknya kepada
golongan pelanggan tertentu.
Kelebihan dan kekurangan struktuk
produk/pasar :
Kelebihannya :
§ Cocok
untuk perubahan yang tepat
§ Memungkinkan
adanya visibilitas produk yang tinggi
§ Memungkinkan
konsentrasi penuh terhadap tugas-tugas
§ Kejelasan
tanggung jawab
§ Memungkinkan
pemprosesan tugas-tugas ganda secara paralel.
Kelemahannya :
§ Menyebabkan
terjadinnya pertikaian untuk alokasi sumber daya
§ Tidak
mendukung koordinasi aktivitas
§ Membatasi
pemecahan masalah terhadap kebutuhan-kebutuhan tugas
§ Menimbulkan
menururnnya pendalaman kompetensi
§ Menimbulkan
konflik antara tugas dengan prioritas.
3.
Organisasi
matriks
Struktur matriks
berusaha mengkombinasikan manfaat kedua jenis rancang bangun dan pada saat yang
sama dapat menghindari kelemahan-kelemahannya.
Dalam suatu Struktur
matriks, akibatnya para pegawai memiliki dua orang atasan artinya mereka berada
dibawah wewenang ganda. Sebuah garis komando yang fungsional atau divisionsal,
secara vertical didiagramkan dalam bagan sebelumnya. Yang kedua diperlihatkan
secara horizontal dimana garis horizontal menggambarkan suatu tim proyek yang
ahli dalam bidang spesialisasi tim yang di tugasi. Karena alasan ini Struktur
matriks sering disebut sebagai “ system komando ganda”.
Kelebihan dan kelemahan Struktur
matriks :
Kelebihannya
:
1.
Memberikan keluwesa kepada organisasi
2.
Merangsang kerja sama antar disiplin
3.
Melibatkan, motivasi dan menantang para
pegawai
4.
Mengembangkan keterampilan pegawai
5.
Membebaskan pimpinan teras untuk
berencana
Kelemahannya :
1. Resiko
timbulnya perasaan anarkhi
2. Mendorong
pergulatan power
3. Dapat
mengarah pada lebih banyak diskusi dari pada tindakan
4. Menghendaki
adanya keterampilan antar pribadi
5. Penerapannya
memerlukan biaya besar.
C.
Orgnisasi Informal : Arti Dan Perannya
Organisasi informal ini berkembang
tanpa dapat dihindari sebagai perwujudan kebutuhan pribadi dan kelompok dari
anggota perusahaan. Hal ini telah diuraikan Herbert A. Simon sebagai “ hubungan
antar pribadi dalam organisasi yang mempengaruhi keputusan-keputusan
didalamnya, tetapi hal mana tidak tercakup dalam skema formal atau mungkin juga
tidak taat asas dengan skema itu.
Chester Barnard merupakan salah
seorang dari mereka yang pertama kali menyadari kemungkinan konstruktif dari
adanya organisasi informal. Barnard mengemukakan bahwa kepatuhan yang kaku
terhadap struktur formal yaitu selamanya “ mengikuto saluran “ dapat merupakan
hambatan.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pengorganisasian
(organizing) merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan
tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang memilikinya dan lingkungan yang
melingkupinya. Pengorganisasian
merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokan dan
mengatur serta tugas-tugas atau pekerjaan diantara para annggota organisasi,
agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien. Dalam arti yang luas, Pengorganisasian
dapat dipandang sebagai proses penyesuaian struktur organisasi dengan tujuan,
sumber daya dan lingkungan.struktur organisasi dapat sebagai susunan dan hubungan
antar bagian-bagian komponen dan posisi dalam suatu perusahaan. Dampak yang jelas dari reorganisasi adalah
penghemat waktu dan upaya. Hal ini dengan sendirinya bukanlah suatu
penyelesaian yang kecil; salah satu manfaat yang diinginkan dari proses reorganisasi
adalah meningkatnya efisiensi.
B.
Saran
Sebagai mahasiswa kita
harus mengetahui dan memahami tentang Manajer dan Pengorganisasian: Antara stabilitas dan perubahan.
DAFTAR
PUSTAKA
Handoko T. Hani, 2003, Manajemen,
Edisi 2, BPFE, Yogyakarta